1.Pergumulan Kesalahpahaman (ay 18-19)
Yusuf udah bertunangan dengan Maria, mereka belum menikah, tapi Maria sudah mengandung. Yusuf bisa saja salah paham dan menyangka bahwa Maria telah berselingkuh dengan pria lain. Jika Yusuf tidak berpikir panjang, ia bisa saja memutuskan pertunangan mereka bahkan bisa melaporkannya ke mahkamah agama Yahudi dan Maria bisa dirajam batu. Namun Yusuf tidak lakukan itu. Dalam kehidupan sehari- hari, kita sering mengalami keadaan yang membuat kita salah paham. Apa yang menurut kita baik bisa ditanggapi salah atau berbeda oleh orang lain. Pengalaman ini bisa terjadi di mana saja, dunia sekuler maupun rohani, belajar apalagi saat- saat mau Natal. Ini adalah hal yang biasa. Yang terpenting adalah bagaimana kita mengatasinya. Kita akan belajar dari Yusuf bagaimana menghadapi kesalahpahaman.
a).Yusuf menguasai diri (ay 19)
Yusuf adalah seorang yang berhati tulus. Ia tidak memiliki hati yang curang atau bengkok. Ketika mendapati Maria hamil padahal mereka belum menikah, Yusuf tetap menghormati Maria. Ia tidak mencemarkan nama Maria atau sengaja mencelakakannya dengan lapor ke mahkamah agama. Yusuf bisa menguasai dirinya dengan baik. Walaupun ia berencana menceraikan Maria diam- diam, tapi niat ini betul- betul dipertimbangkan secara matang. Artinya, berita buruk mengenai kehamilan Maria, tidak membuat Yusuf emosi, ia tidak asal menuduh Maria.
Dalam kehidupan sehari- hari, kita sering menemukan kesalahpahaman dengan orang- orang disekitar kita. Bagaimana respon kita? Tindakan dan keputusan yang emosional dan terburu- buru biasanya hanya akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari.
b).Yusuf mengerti rencana Tuhan (ay 20)
Ketika kesalahpahaman terjadi, penting bagi kita untuk tidak emosi atau marah. Dengan demikian, kita bisa mengerti kehendak Allah. Kita bisa melihat solusi terbaik. Ini akan mendatangkan damai sejahtera dalam hidup kita. Kita bisa tau kehendak Tuhan lewat mimpi, malaikat, nasihat teman, khotbah yang kita dengar atau perenungan diri sendiri. Dalam menyikapi kesalahpahaman, hal yang terpenting bukanlah siapa yang benar atau salah, siapa yang menang dan kalah, melainkan apa rencana Tuhan melalui peristiwa tersebut. Seringkali kesalahpahaman menjadi sarana Tuhan untuk membentuk karakter kita supaya lebih arif, bijaksana, sabar dan bisa menguasai diri (Amsal 27:17)
2.Pergumulan Kesulitan Hidup
Kehidupan Yusuf adalah kehidupan yang penuh pergumulan/kesulitan.
- Ia adalah orang jajahan Roma
- Ia dan Maria mengalami penolakan
- Setelah Yesus lahir, ada rencana pembunuhan bayi oleh Herodes.
Seperti Yusuf dan Maria yang harus melewati masalah demi masalah, kita pun demikian. Bagaimana Yusuf dan Maria bisa mengatasi dan menyikapi masalah mereka?
a).Bersikap Tegar
Yusuf tegar dalam menghadapi masalahnya. Kita pun seharusnya demikian. Jangan mudah menyerah menghadapi masalah apapun. Seperti Yusuf dalam Perjanjian Lama yang mengalami banyak kesulitan : dibenci saudara- saudara, dimasukkan ke sumur, dijual ke Mesir, difitnah istri Potifar, dilupakan oleh juru minuman yang ditolongnya. Namun Yusuf tetap tegar, dan tetap percaya kepada Allah. Demikian pula kita harus tegar adar kita keluar sebagai pemenang.
b).Mempercayai pemeliharaan yang sempurna dari Allah
Yusuf adalah orang yang meyakini pemeliharaan Allah dalam hidupnya. Itulah sebabnya ia menaati perintah malaikat yang datang kepadanya lewat mimpi. Kita pun harus percaya pemeliharaan Allah yang sempurna. Hari- hari ke depan tantangan hidup tidak akan sama, bahkan mungkin semakin berat, tapi ingatlah selalu Allah sang Immanuel. Jangan menyerah di depan masalah. Hadapilah dengan tegar dan tabah dengan tetap meyakini pemeliharan Tuhan atas hidup kita, maka kuasa pertolongan Allah akan nyata dalam hidup kita. Amin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar